Penjor

Penjor merupakan bagian penting terpenting dalam perayaan Hari Raya Galungan, sebagai upakara yang merupakan simbol dari gunung dengan makna keselamatan dan kesejahteraan bagi penganut Hindu Bali. Pada saat perayaan Hari Raya Galungan, seluruh masyarakat Hindu Bali akan memasang penjor tepat satu hari sebelum perayaan di depan rumah mereka dengan lengkungan penjor yang mengarah ke jalan. Penjor ini akan dipasang selama 35 hari dan baru dicabut satu hari setelah perayaan Galungan.

Pada penjor yang dipergunakan untuk upacara keagamaan atau sebagai upakara perayaan Hari Raya Galungan mempunyai perlengkapan wajib yang disyaratkan, yaitu bahan utama tiang dari bambu dengan tinggi 10m dengan hiasan dedaunan, seperti daun kelapa dan daun enau. Kemudian perlengkapan lain adalah beberapa hasil bumi yang melambangkan rasa syukur atas kesejahteraan dan keselamatan, seperti pala wija (biji-bijian), bunga, sirih, kapur, pinang, serta kain warna kuning dan putih.

Dulunya penjor merupakan bentuk upakara yang sederhana dengan perlengkapan wajib yang harus dipenuhi. Seiring perkembangan jaman, kini tampilan penjor menjadi sangat bervariasi dengan berbagai keindahan layaknya sebuah karya seni dekorasi. Meskipun penjor sendiri memang mempunyai dua jenis kegunaan, yaitu sebagai upakara untuk perayaan Pura dan keagamaan, bisa juga sebagai dekorasi sebuah perayaan seperti yang sering digunakan masyarakat adat Jawa dalam hajatan pesta perkawinan. Sehingga sudah umum menjadi pemandangan yang menarik dan banyak ditemukan di Bali saat perayaan Galungan maupun perayaan besar di sebuah Pura, tampilan aneka bentuk penjor yang indah tinggi menjulang menghiasi jalanan bak dekorasi sebuah pesta.
Sumber:Kratonpedia

@Rya

Related

Budaya dan Pariwisata 2004765646803310184

Posting Komentar

emo-but-icon

New

No.Penting

Fb

Twitter

IKLAN

SLIDER IKLAN

MINI IKLAN

Facebook

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

item