Inovasi, Kunci Berkompetisi
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/inovasi-kunci-berkompetisi.html
Kudus – Di dunia global, orang harus pintar-pintar mencari celah untuk memenangkan kompetisi. Kuncinya adalah berani berbeda melalui inovasi terus menerus. Inilah yang disampaikan oleh H. Musthofa, saat memaparkan materinya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Udinus Semarang, yang bertajuk “Think Global Act Local”- Sinergi membangun peradaban bertempat di gedung E lt.3 kampus Udinus (18/9).
Dihadapan 600-an mahasiswa dan alumni Udinus, bupati Kudus menekankan pentingnya berpikir kreatif untuk menciptakan inovasi. “Jangan mau menjadi orang yang biasa-biasa saja. Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang kreatif untuk maju”, ujarnya.
Untuk membangun masa depan, harus dimulai dari keberanian untuk bermimpi. “Jangan takut untuk bermimpi besar, namun harus punya tekad juga untuk mewujudkannya”, katanya. Dirinya menambahkan bahwa hal itu bisa dibangun dari awal dengan memupuk kreatifitas, mengasah skill manajemen, mengembangkan jaringan, dan akhirnya melakukan sinergi untuk menjadi kuat bersama-sama.
Dirinya juga menekankan pentingnya membangun karakter yang berlandaskan nilai-nilai budaya bangsa. “Semua itu agar kita mampu maju dan go Internasional, namun tetap mempunyai jati diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia”, tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sujatmoko, memberi penekanan pada pemikiran bung Karno, yaitu Pancasila dan Trisakti. “Seseorang bisa disebut beradab manakala dia memikirkan sesuatu yang lebih luas daripada kepentinyannya sendiri, lingkungan atau bahkan dalam lingkup negara”, paparnya. Maka, di tataran pemerintahan, seorang pejabat harus mampu melandaskan kebijakannya untuk kepentingan rakyat banyak.
Seminar tersebut di tutup dengan pemaparan Rektor Udinus, Edi Nursasongko, tentang keberhasilan Udinus mengimplementasikan konsep Think Global Act Local melalui inovasinya berupa e-gamelan, sebuah konsep yang berupa digitalisasi bunyi yang dihasilkan oleh perangkat gamelan. Konsep ini mampu menghantarkan Udinus dikenal oleh dunia pendidikan Internasional.
Sumber:Humas
@RyK