Cara Tidak Efektif Demi Hasil Besar
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/cara-tidak-efektif-demi-hasil-besar.html
Suatu cerita dibalik kehidupan sang pengemis. Pak Kusdi (65) asal luar Kota Kudus ini menjalani masa masa tuanya dengan cara mengemis dari naik angkot turun di terminal Jetak. Saat posisi mengemis menjadi pilihan ketika raganya tidak mampu untuk bekerja berat. Masalah pengemis memang masalah yang pelik. Ia tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut pandang.
Kehidupan keluargapun, Kusdi masih mempunyai satu anak yang sudah bekerja, akan tetapi tidak mau tahu keadaan Kusdi sebagai orang tuanya. Ia hanya menjawab,''" Urusane nyambut gawe dewe dewe mergo kanggo weteng ngelih" logat bahasa Jawanya.
Menurut pengakuannya, Penghasilan sampai pukul 12 siang mendapatkan Rp 176.000 per hari. Jika badan tidak sehat maka pulang sebelum Dhuhur pun mendapatkan penghasilan agak memuaskan, berkisar Rp 85.000. Jika melihat penghasilan dari pengemis ini, tentu saja sangat fantastis, karena tidak selayaknya orang orang bekerja pada umumnya. Namun apakah demi hasil besar harus melakukan cara cara yang tidak efektif? tentu saja tidak kan?. Itu semua tergantung dari kacamata mana kita memandangnya.
@Rya/Admin
Kehidupan keluargapun, Kusdi masih mempunyai satu anak yang sudah bekerja, akan tetapi tidak mau tahu keadaan Kusdi sebagai orang tuanya. Ia hanya menjawab,''" Urusane nyambut gawe dewe dewe mergo kanggo weteng ngelih" logat bahasa Jawanya.
Menurut pengakuannya, Penghasilan sampai pukul 12 siang mendapatkan Rp 176.000 per hari. Jika badan tidak sehat maka pulang sebelum Dhuhur pun mendapatkan penghasilan agak memuaskan, berkisar Rp 85.000. Jika melihat penghasilan dari pengemis ini, tentu saja sangat fantastis, karena tidak selayaknya orang orang bekerja pada umumnya. Namun apakah demi hasil besar harus melakukan cara cara yang tidak efektif? tentu saja tidak kan?. Itu semua tergantung dari kacamata mana kita memandangnya.
@Rya/Admin