PAKSAKAN BELI INCENERATOR UNTUK PUSKESMAS,LISTRIK TAK KUAT

Kudus 23/09,Incenerator yang sudah ada sajak tahun 2012 di beberapa Puskesmas tak berfungsi dan bahkan ada yang belum pernah dicoba sama sekali.
Terlebih pada saat bencana banjir beberapa waktu lalu alat ini sempat terendam beberapa waktu sehingga kuat dugaan alat ini telah rusak sebelum digunakan.


Koordinator M-PUR Kudus Slemet Mahmudi menyampaikan kepada ISK terkait pengadaan alat mahal yang tidak berfungsi maksimal ini diduga ada penyimpangan."M-PUR meminta pihak Dinas Kesehatan Kudus segera mengambil langkah cepat sehingga incenerator dapat difungsikan. Terkait dugaan mark up dalam pengadaan insenerator akan ditindaklanjuti M-PUR dengan meminta dokumen yang terkait dengan anggaran pembelian barang mahal tersebut"Papar Mamik.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr.Maryata menjelaskan bahwa pihaknya sudah menandatangani tambah daya di beberapa Puskesmas yang telah memiliki alat tersebut agar berfungsi.
" Baru saja kami tandatangani tambah daya beberapa Puskesmas yang memiliki Incenerator agar bisa segera difungsikan hal lain yakni terkait jumlah sampah medis yang harus diproses pada alat tersebut tentunya harus disesuaikan dengan beaya operasional agar jangan sampai tidak sesuai."Papar Maryata.

Milisi Penyelamat Uang Rakyat (M-PUR) menganggap strategi pemberdayaan puskesmas yang dilakukan pemkab tergolong asal-asalan. Insenerator sebagai alat pengolah sampah medis memang dibutuhkan. Ketika kebutuhan akan insenerator dipenuhi, justru tidak diimbangi dengan kapasitas sarana yang mendukung kinerja insenerator. Walhasil, selama kurun waktu kurang lebih 2 tahun insenerator tidak dapat difungsikan lantaran minimnya kapasitas daya listrik yang dimiliki puskesmas setempat.

Seperti incenerator di Puskesmas Brayung sejak tahun 2012 belum berfungsi bahkan sempat terendam banjir seperti yang disampaikan penjaga Puskesmas kepada ISK Pagi 23/09," Alat pelebur sudah lama tapi belum berfungsi apalagi sudah terendam banjir 1 meter beberapa bulan lalu."Terang petugas yang enggan disebut namanya.
Terkait jumlah sampah medis yang terdiri dari aneka botol obat dan bekas infus juga alat suntik serta beberapa serpihan hasil penanganan saat ini jumlahnya tidak sebanding dengan operasional alat ini sehingga alat ini lama belum difungsikan.Kedepan dengan dibukanya fasilitas rawat inap di beberapa Puskesmas tersebut serta penambahan daya yang sudah di teken diharapkan incenerator ini bisa berfungsi maksimal.

Wn/Trs

Related

Kesehatan 8606164664834775172

Posting Komentar

emo-but-icon

New

No.Penting

Fb

Twitter

IKLAN

SLIDER IKLAN

MINI IKLAN

Facebook

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

item