Bupati : Jangan Jadi Orang Yang Normatif
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/bupati-jangan-jadi-orang-yang-normatif.html
Kudus - Ingin menjadi orang sukses, kuncinya harus kerja keras dan terus melakukan inovasi dalam berpikir berkreasi dan selalu berpikir liar. Caranya kita harus sepandai-pandainya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks ini. Bagaimana cara kita dapat mengalihkan diri dari persaingan yang semakin kompetitif dan menuju pada kompetisi menjadi tidak relevan lagi. Pesan ini disampaikan Bupati Kudus H.Musthofa pada kesempatan pembekalan calon alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( Stikes ) Muhammadiyah Kudus, Rabu, ( 17 / 9 ).
Dihadapan ratusan mahasiswa yang sebentar lagi akan di wisuda, Musthofa menegaskan, berpikir liar dengan berkreasi dan selalu berinovasi adalah hal penting bagi mahasiswa yang akan menghadapi dunia persaingan untuk mencari sebuah pekerjaan. Kendati demikian Bupati minta jangan tertekan dan bingung setelah lulus sekolah akan kemana. Tentukan pilihan hidup yang terbaik dan mulai sekarang harus berpikir utuh. Jadi orang jangan normatif. Artinya harus tanggap akan keadaan, Pesan Musthofa. Menurutnya, agar selamat dan berhasil dalam bekerja kuncinya adalah Tiga “ M “ artinya bisa Melihat, Mendengar dan dapat Melakukan sendiri pekerjaan itu. Jangan menunggu dan bergantung pada orang lain.
Dikatakan Musthofa, jangan dikira bidan dan perawat tidak bisa membangun yang kreatif. Berbicara dalam bidang ini menurutnya adalah membangun kreasi dibidang pelayanan. Jangan menjadi bidan dan perawat yang biasa-biasa namun harus beda. Bidan dan perawat harus punya nilai lebih untuk masyarakat. Nilai dimaksud adalah selalu tanggap, ramah dan selalu tersenyum ketika memberikan pelayanan. Ini adalah salah satu strategi demi mencapai keberhasilan. Motivasi yang dalam kesempatan ini bertemakan Blue Ocean Strategy ( Strategi Samudra Biru ) diberikan Musthofa kepada para mahasiswa dengan tujuan agar mereka setelah selesai menempuh pendidikan sudah siap menghadapi tantangan didunia pekerjaan.
Lulusan perawat dan bidan jangan melulu ingin bekerja sesuai dengan bidang pendidikannya, apalagi berharap selalu menjadi Pegawai Negeri Sipil. Bukan tidak mungkin lulusan perawat dan bidan bisa menjadi seorang pemimpin baik pimpinan daerah maupun ditingkat nasional. Karena menjadi seorang pemimpin seperti halnya Bupati, Walikota, Gubernur bahkan presiden tidak ada sekolahnya. Tidak ada sekolah Bupati, sekolah Gubernur dan sekolah Presiden. Ini artinya semua hal bisa mungkin terjadi, tergantung dari pribadi masing-masing dalam menentukan pilihan, tegas Bupati.
Sementara itu, ketua Stikes Muhammadiyah Kudus,Rusnoto berharap kampusnya bisa menjadi universitas secepatnya dapat terwujud. Setelah menjadi univeritas maka pihaknya berjanji akan meningkatkan kualitas dan rencanya akan membuka program pendidikan baru yakni fakultas kedokteran. Pihaknya berharap pemerintah kabupaten membantu mengupayakan keinginan tersebut sebelum tahun 2018.
Acara pembekalan calon alumni stikes kali ini juga dihadiri asisten Ekonomi pembangunan Budi Rahmat, camat kota, Bergas serta dewan pembina dan dewan penyantun stikes Muhammadiyah.
Sumber:Humas
@Rya