Sewu Tumpeng untuk Kesejahteraan Masyarakat
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/sewu-tumpeng-untuk-kesejahteraan.html
KUDUS-ISK-Tumpeng merupakan salah satu budaya warisan leluhur di masyarakat Jawa. Tradisi ini merupakan simbolisasi terhadap sebuah keberhasilan dan harapan akan kondisi di masa yang akan datang. Tumpeng ini berbahan nasi yang berbentuk kerucut atau gunungan dilengkapi segala lauk pauk hasil bumi. Pada ujungnya merupakan sebuah pengharapan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tradisi tumpeng ini juga yang dilestarikan di Kabupaten Kudus. Memperingati Hari Jadinya yang ke-465 tahun 2014 ini, digelar pesta sewu (seribu) tumpeng di alun-alun simpang tujuh sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada Jumat (26/9) malam. Peringatan ulang tahun di tanggal 23 September ini juga digelar berbagai kemeriahan. Di antaranya adalah pagelaran kethoprak yang digelar seusai sewu tumpeng dan kirab budaya pada tiga hari berikutnya.
Bupati Kudus H. Musthofa yang hadir pada acara ini mengatakan bahwa ini semua merupakan wujud kesyukuran terhadap Allah SWT. Selain itu juga sebagai simbol kebersamaan dan kerukunan seluruh masyarakat. Karena situasi dan kondisi kabupaten Kudus yang aman dan kondusif. Berbagai agenda yang besar yang digelar tahun ini berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Yaitu adanya pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden.
”Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Kudus tanpa terkecuali. Mulai dari jajaran pejabat, kepala desa, hingga masyarakat secara luas telah berpartisipasi menjaga wilayah Kudus dengan baik, aman, dan kondusif,” kata bupati pada sambutan malam itu.
Kemeriahan malam itu dipersembahkannya untuk seluruh masyarakat. Ribuan masyarakat berbondong-bondong memadati alun-alun untuk ikut menikmati tumpeng. Selanjutnya bersama-sama menikmati hiburan kethoprak Langen Marsudi Budoyo yang asli asal Wonosoco, Kudus. Pelestarian budaya ini sebagai salah satu dari falsafah trisakti Bung Karno, yaitu berkepribadian dalam kebudayaan.
Lebih lanjut bupati mengatakan bahwa harapannya ke depan, Kudus yang telah tertata dengan baik ini akan menjadi lebih baik, maju, dan semakin sejahtera. Untuk itu, tak henti-hentinya dirinya mengharapkan partisipasi dari seluruh masyarakat terhadap kondisi yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Karena Kudus ini bukan hanya milik pejabat, namun Kudus adalah milik seluruh masyarakat Kudus.
”Saya hadir di sini bersama pak wabup, sekda, ketua dewan, forkopinda, serta seluruh pajabat yang ada, merupakan wujud kebersamaan kami dengan seluruh masyarakat. Tidak ada lagi jarak yang memisahkan antara masyarakat dengan pemimpinnya,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, dirinya senantiasa mengharapkan doa dari seluruh masyarakat. Semoga dirinya dan seluruh pejabat diberikan kemampuan dan kekuatan untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi masyarakat. Sebagai manusia biasa, dirinya juga memohon maaf apabila selama ini masih ada yang kurang dari yang telah diupayakan. Namun demikian, upaya maksimal terus diberikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.(*)
Sumber:Humas