Bupati Kudus: Warga Binaan Kembali ke Masyarakat Harus Bermanfaat
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/08/bupati-kudus-warga-binaan-kembali-ke.html
KUDUS - ISK -- Sebagaimana rutinitas tahunan ketika HUT RI, di perkantoran, sekolah, dan instansi pemerintahan, daerah hingga pusat tentu melaksanakan upacara untuk memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan. Selain itu, sebagai wujud rasa syukur bersama, pemerintah memberikan remisi kepada warga binaan yang ada di lembaga pemasyarakatan (LP) dan rumah tahanan negara (Rutan). Tentu ini diberikan kepada yang memenuhi persyaratan.
Pemberian remisi juga dilakukan di rutan kelas IIB Kudus. Sebanyak 43 orang mendapatkan remisi umum (RU). 42 orang mendapatkan RU I dengan pengurangan hukuman bervariasi dan 1 orang mendapatkan RU II. Jumlah total penghuni Rutan Kudus ini sebanyak 115 orang yang 5 di antaranya adalah perempuan. Remisi diserahkan oleh Bupati Kudus H. Musthofa yang hadir bersama forkopinda dan jajaran pejabat di Pemkab Kudus.
Dalam sambutannya, bupati mengingatkan bahwa kehidupan ini merupakan sebuah proses perjalanan. Dan di dalam proses tersebut ada banyak pilihan yang harus kita tentukan. Sehingga kita harus selalu berhati-hati agar kita selalu ingat dan tidak ‘tersandung’ masalah hukum sebagaimana saudara-saudara kita yang saat ini menjalani masa hukuman.
Namun demikian, bupati mengharapkan agar mereka segera kembali untuk menata hidup dengan lebih baik. Hal buruk yang sudah dan pernah terjadi jangan sampai terulang lagi. Karena yang terpenting adalah bagaimana nantinya ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat. Mereka diharapkan mampu memberi warna dan berperan bagi masyarakat luas. Sehingga imej negatif akan hilang.
”Apa yang sudah terjadi, biarlah. Yang terpenting, ketika nanti kembali ke masyarakat, harus bermanfaat dan bermartabat,” pesan bupati kepada warga binaan yang hadir.
Bupati juga tidak menghendaki ketika warga binaan telah ‘lulus’ dari rutan tidak memiliki pekerjaan atau menganggur. Untuk itu, bekal keterampilan dan mental sangat dibutuhkan sebagai modal selama menjalani hukuman. Lebih dari itu, bupati ingin warga binaan mempunyai kreativitas dari keterampilan yang baik. Bahkan melalui Dinsosnakertrans bupati menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan rutan Kudus.
”Sebagaimana kerjasama dalam pelayanan kesehatan bagi warga binaan, kami pun siap memberikan pelatihan kerja melalui dinsosnakertrans,” tegasnya.
Sebagai penutup sambutan, bupati berpesan untuk warga binaan agar menjadi warga negara yang baik. Semua ini tentunya juga untuk kepentingan bersama ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Pada akhir acara bupati bersama forkopinda meninjau hasil karya warga binaan. Ada berbagai kerajinan yang dipamerkan yang kesemuanya mengundang decak kagum yang melihat.
Bupati jadi Inspektur Upacara Detik-Detik Proklamasi
Sementara itu, sebelum menghadiri acara pemberian remisi, Bupati Kudus H. Musthofa menjadi inspektur upacara peringatan kemerdekaan Ke-69 Republik Indonesia. Upacara dipusatkan di alun-alun simpang tujuh Kudus. Upacara yang dihadiri ratusan peserta ini juga menyedot ratusan masyarakat yang ingin menyaksikan kemeriahan peringatan kemerdekaan.
Pasukan pengibar bendera (paskibra) melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan langkah tegap mereka memulai perjalanan untuk mengibarkan sang merah putih. Siswa-siswi yang terpilih ini merupakan yang terbaik yang ada di Kudus. Sebuah kebanggaan bagi mereka dengan tugas yang diembannya pagi itu dan sore harinya ketika aubade.
Dalam sambutan Gubernur Jawa Tengah yang dibacakan Bupati Kudus, gubernur mengajak seluruh warga Jawa Tengah untuk mandiri dan berdikari. Kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan menjadi poin utama yang disampaikan. Sebagai implementasinya, dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan tidak bergantung negara lain. Dengan demikian, bangsa yang maju dan sejahtera bukan lagi hanya impian belaka.
Di akhir upacara, bupati menyerahkan berbagai penghargaan yang telah diadakan sebelumnya. Di antaranya lomba 17-an yang diikuti oleh siswa-siswi di Kudus dan masyarakat umum. Selain itu penghargaan lomba green and clean untuk mewujudkan Kudus yang bersih dan hijau. Ini untuk kecamatan, desa, kantor, sekolah, pasar, perusahaan, dan pusat kesehatan. Ada juga penghargaan krenova untuk kreativitas dan inovasi. Namun untuk lomba defile penyerahan penghargaan pada malam resepsi kenegaraan, karena berlangsung seusai upacara.(*)
@Rya @sang @dicky_ibrohim