Grafiti, Apakah Itu?

https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/grafiti-apakah-itu.html
Kudus(10/9) - Grafiti sebagai orang awam (masyarakat umum-red) lebih dikenal sebagai seni coret mencoret pada dinding. Dengan menggunakan berbagai komposisi warna garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Dahulu grafiti dianggap mengganggu oleh beberapa masyarakat karena dinilai tidak nyaman dipandang mata, namun ditangan beberapa remaja, grafiti di era sekarang ini berkesan unik, keren, dan kreatif. Tidak hanya berupa tulisan, namun dipadukan oleh beberapa unsur gambar tertentu yang mengakibatkan lebih berkesan beragam. Dahulunya seni grafitinya ini diajarkan pada era manusia primitif? sebab, dizaman itulah sudah dikenal seni menggambar pada dinding-dinding walau berada didalam goa, gambaran pada dinding tersebut tersimpan makna sendiri bagi yang melihatnya.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Disisi lain kesenian grafiti mampu menghasilkan, bagaimana sebab? tidak hanya dari hasil lomba grafiti saja, namun di era sekarang ini, para investor-investor baik mulai dari sebuah hunian taman hingga rumah makan menyewa para grafitiers untuk menghiasi tempatnya.
#hkr
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Disisi lain kesenian grafiti mampu menghasilkan, bagaimana sebab? tidak hanya dari hasil lomba grafiti saja, namun di era sekarang ini, para investor-investor baik mulai dari sebuah hunian taman hingga rumah makan menyewa para grafitiers untuk menghiasi tempatnya.
#hkr