Pernahkah belajar dari Seekor Laba-Laba??
https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/pernahkah-belajar-dari-seekor-laba-laba.html
1. Laba-laba giat bekerja tak kenal lelah
Semua sudah pasti tahu dengan laba-laba, hewan yang menjadi icon Spiderman ini terkenal dengan kegigihannya dalam bekerja keras. Coba saja hancurkan jaring laba-labanya maka seberapapun jaring itu dirusak sebanyak itu pula dia membangun kembali sarangnya, tanpa pernah menyerah. do it again and again!!
2. Laba-laba contoh egoisme sektoral
Laba-laba dengan filosofi hidupnya hanya berfikir dan berbuat untuk kepentingan dan kesenangan dirinya saja. Dia membuat sarang berupa jaring-jaring untuk memperdaya dan menangkap hewan lain untuk makanannya. Yang dia pikirkan hanya dirinya saja dan dia tidak perduli dengan nasib hewan lainnya. Orang yang berbudaya seperti laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.
3. Jaring Laba-laba contoh model Networking Management
Sistem jaring-jaring rancang bangun sarang laba-laba mengilhami manusia untuk membangun Networking Multilevel Marketing dan strategi militer. Networking Multilevel Marketing mengambil i’tibar dari dari laba-laba karena sarang laba-laba identik dengan jaring-jaring keagenan (jaringan pemasaran) yang menyatu dan saling menguatkan satu sama-lainnya.
4. Laba-laba contoh model Kepribadian Mudah Panik/Kalang-kabut
Naluri laba-laba menganggap bahwa hewan lain selain dirinya adalah musuh sekaligus mangsa untuk makanan dirinya. Begitu ada hewan lain yang mendekat ke sarangnya dia terlihat pontang-panting panik bergerak ke segala arah. Orang yang menganggap orang lain sebagai pesaing bagi target/cita-cita pribadinya dan bukan sebagai mitra kerja, akan selalu dalam posisi khawatir orang lain akan mengganggu keberhasilan pencapaian target/cita-citanya. (Catatan penulis: Kalangkabut merupakan kata serapan bahasa Arab : Kaal-ankabut=seperti laba-laba).
5. Jaring Laba-laba Indah Tapi Rapuh
Laba-laba membuat sarang (rumah) yang terbuat dari benang halus untuk melindungi dirinya dari panas dan dingin serta untuk menolak penderitaan bagi dirinya. Akan sang laba-laba tidak mengetahui kalau rumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangat indah dilihat tapi sangat rapuh, dan ternyata tidak dapat melindunginya dari kesengsaraan ketika ia membutuhkannya. Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 41.
http://alankkabuut.blogspot.com/p/penjelasan-surat-al-ankabut.html
#ocha
Semua sudah pasti tahu dengan laba-laba, hewan yang menjadi icon Spiderman ini terkenal dengan kegigihannya dalam bekerja keras. Coba saja hancurkan jaring laba-labanya maka seberapapun jaring itu dirusak sebanyak itu pula dia membangun kembali sarangnya, tanpa pernah menyerah. do it again and again!!
2. Laba-laba contoh egoisme sektoral
Laba-laba dengan filosofi hidupnya hanya berfikir dan berbuat untuk kepentingan dan kesenangan dirinya saja. Dia membuat sarang berupa jaring-jaring untuk memperdaya dan menangkap hewan lain untuk makanannya. Yang dia pikirkan hanya dirinya saja dan dia tidak perduli dengan nasib hewan lainnya. Orang yang berbudaya seperti laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi.
3. Jaring Laba-laba contoh model Networking Management
Sistem jaring-jaring rancang bangun sarang laba-laba mengilhami manusia untuk membangun Networking Multilevel Marketing dan strategi militer. Networking Multilevel Marketing mengambil i’tibar dari dari laba-laba karena sarang laba-laba identik dengan jaring-jaring keagenan (jaringan pemasaran) yang menyatu dan saling menguatkan satu sama-lainnya.
4. Laba-laba contoh model Kepribadian Mudah Panik/Kalang-kabut
Naluri laba-laba menganggap bahwa hewan lain selain dirinya adalah musuh sekaligus mangsa untuk makanan dirinya. Begitu ada hewan lain yang mendekat ke sarangnya dia terlihat pontang-panting panik bergerak ke segala arah. Orang yang menganggap orang lain sebagai pesaing bagi target/cita-cita pribadinya dan bukan sebagai mitra kerja, akan selalu dalam posisi khawatir orang lain akan mengganggu keberhasilan pencapaian target/cita-citanya. (Catatan penulis: Kalangkabut merupakan kata serapan bahasa Arab : Kaal-ankabut=seperti laba-laba).
5. Jaring Laba-laba Indah Tapi Rapuh
Laba-laba membuat sarang (rumah) yang terbuat dari benang halus untuk melindungi dirinya dari panas dan dingin serta untuk menolak penderitaan bagi dirinya. Akan sang laba-laba tidak mengetahui kalau rumahnya yang berupa jaring-jaring itu meski terkesan sangat indah dilihat tapi sangat rapuh, dan ternyata tidak dapat melindunginya dari kesengsaraan ketika ia membutuhkannya. Sebagaimana disebutkan Qur’an Surah Al-Ankabut Ayat 41.
http://alankkabuut.blogspot.com/p/penjelasan-surat-al-ankabut.html
#ocha