Pelestarian Tari Tayub Di Desa Sadang

https://isk-kudus.blogspot.com/2014/09/pelestarian-tari-tayub-di-desa-sadang.html
Kudus- Berduyun duyun bersama dalam alunan musik Gamelan, sejumlah 10 warga secara bergantian menari nari bersama Tledek (Sebutan dalam memainkan tari Tayub). Itulah yang dirasakan oleh masyarakat Desa Sadang Kecamatan Jekulo dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 69 sekaligus perayaan Sedekah Bumi, Rabu siang 10/9/2014 di area lapangan desa setempat.
Tarian tayub yang sekarang sangat jarang sekali dimainkan di setiap ritual acara, menjadikan kesenian tradisional ini kalah dengan jenis kesenian lainnya yang lebih ringkas dan mudah. Padahal tarian tersebut mengandung nilai filosofis dalam peradabannya yang sering disukai masyarakat pada masa eranya.
Sehingga, kata salah satu Panitia kegiatan, Sunardi (60) mengatakan,''Perlunya adanya tarian Tayub di setiap satu tahun sekali di desa Sadang, agar kebudayaan yang berada di Jawa ini tidak punah terhadap perkembangan zaman,''Ujarnya.
Tarian tayub yang sekarang sangat jarang sekali dimainkan di setiap ritual acara, menjadikan kesenian tradisional ini kalah dengan jenis kesenian lainnya yang lebih ringkas dan mudah. Padahal tarian tersebut mengandung nilai filosofis dalam peradabannya yang sering disukai masyarakat pada masa eranya.
Sehingga, kata salah satu Panitia kegiatan, Sunardi (60) mengatakan,''Perlunya adanya tarian Tayub di setiap satu tahun sekali di desa Sadang, agar kebudayaan yang berada di Jawa ini tidak punah terhadap perkembangan zaman,''Ujarnya.